Postingan

Bro', Bea Cukai Apa Sih?

Kalau ada yang bertanya apa itu Bea Cukai, saya (seorang petugas Bea Cukai) bingung mau menjelaskan apa itu Bea Cukai. Biasanya saya akan bercerita panjang lebar, atau memberikan penjelasan klise, "pengawas impor dan ekspor", atau memberikan istilah lain yang lebih dikenal "duane" (istilah bahasa Perancis yang dulu sering dipakai sebagai nama lain Bea dan Cukai, padahal sekarang lebih tidak dikenal lagi).  Bagi seseorang, identitas adalah penting untuk menerangkan siapa dia, statusnya dalam masyarakat dan bagaimana seharusnya dia bertindak tanduk. Bagi organisasipun saya memandang demikian. Tanpa adanya identitas yang jelas, dalam pergaulan orang tidak akan dapat mengenali organisasi tersebut, tidak tahu dimana menempatkannya dan bagaiman seharusnya organisasi dan orang-orang di dalamnya memposisikan dirinya dan membuat keputusan terkait organisasinya. Dari latar inilah saya memberanikan diri membuka diskusi tentang identitas DJBC sebagai institusi kepabeanan

Esensi Kerja Pabean

Banyak orang yang tidak mengerti apa pekerjaan bea cukai. Saya sendiri tidak kenal sama sekali bea cukai waktu mendaftar menjadi mahasiswa jurusan kepabeanan dan cukai, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Yang saya tau kerjanya di pelabuhan. Bahkan sampai setelah bekerja, konsepsi apa itu bea cukai masih kabur. Baru belakangan saya merasa memiliki pemahaman tentang apa itu bea cukai. Tulisan ini ditulis untuk memaparkan secara singkat dan gampang tentang pabean.   Pembahasan terutama tentang pabean karena permasalahannya lebih kompleks dan khusus karena memiliki banyak simpul kaitan dengan berbagai bidang. Cukai lebih sederhana. Cukai adalah pajak atas konsumsi barang tertentu  karena ada  externalities negatif pemakaiannya. Salah satu yang membuatnya dibedakan dari pajak, dalam pandangan saya,  karena konsep perpajakan rantai pertambahan nilai yang dianut Indonesia. Sederhananya cukai merupakan sejenis pajak penjualan.  Tidak banyak orang yang paham tentang apa itu pabean, bahkan dalam i

Jiwa korsa

Judul beberapa berita tentang Bea Cukai beberapa hari terakhir heboh. Ada 10 ribu dolar berserakan di atas lemari, ada Harley Davidson dan ada pula pejabat tinggi mau diperiksa terkait korupsi anak buahnya. Semuanya dikaitkan dengan kasus pejabat Bea Cukai yang ditangkap Polisi. Untuk bahan obrolan, berita-berita ini gurih. Sekali dilempar, akan banyak komen yang keluar. Terhadap pekerjaan sehari-hari, ini hanyalah selingan dalam dinamika pekerjaan. Memang Bea Cukai penuh resiko, banyak godaannya, mafhum saja. Terhadap organisasi, banyak yang menyayangkan, utamanya karena merugikan reputasi organisasi.  R eputasi adalah proses panjang. Dia dibangun seiring perjalanan waktu. Akumulasi kesan positif yang tampil pertama di memori setelah digerus oleh kesan negatif, saya coba beri definisi. Dari sini dianya dapat dianalogikan sebagai tabungan. Dia bukan kondisi sekarang yang lepas dari apa yang telah terjadi.   Dia ini adalah keniscayaan, karena sudah terjadi, dan itu terjadi karena kita m

Spending Rush Hour

Spending Rush Hour, An Opinion on Government’s Budgeting and Procurement Process For the last months, if you notice, you will see many road blocks, development in progress and many works going on. If you are a contractor, or working for one, it is the time where you will be very busy because there are bunch of contracts going on. If you happened to be some one working in a hotel or convention service, you will also notice that some time during these year end months, your service are not hard to sell. Customers from government institutions flocked up to your door asking for space. If you are just a hard labor worker, it is also a good time. Whether you know some one or not, you will higher opportunity to be accepted to work at development project.  There are so many opportunities available at the year end months. For the government employees, there will be many invitations and instruction letters for meetings, workshops, or seminar. These situations are related to government

Asa Masih Ada

Selesai menyimak siaran media, baik itu berupa reportase maupun opini pengamat, sering timbul perasaan seakan bangsa ini berada pada suatu cul-de-sac , jalan buntu, sehingga optimisme akan masa depan yang lebih baik hilang. Akan tetapi kalau kita coba pikir dengan jernih, apa yang ada saat ini adalah sesuatu yang normal. Tidak ada yang terlalu besar, sehingga kita harus berkecil hati. Apa yang terjadi di negeri ini saat ini adalah panenan dari apa yang telah dilakukan dan kerugian atas apa yang tidak dikerjakan oleh kita maupun generasi terdahulu. Kalau kondisi kita saat ini sulit, maka itu hanyalah karena kita dulu tidak mempersiapkan masa ini dengan baik dan atau telah melakukan kesalahan.  Di alam ini berlaku hukum yang berlaku semesta baik itu untuk ilmu pasti, maupun ilmu sosial. Bedanya, untuk ilmu alam, hukum-nya lebih mudah di rumuskan dalam postulat. Dalam ilmu sosial; ekonomi, politik maupun kemasarakatan, hal itu tidak terukur pasti. Teori sosial adalah perumusan telah di